Jokowi: Jangan Campuradukkan Olahraga dan Politik, Indonesia Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina

- Rabu, 29 Maret 2023 | 11:24 WIB
Sangsi berat dan dampak yang bakal dirasakan Indonesia akibat pembatalan tuan rumah Piala Dunia U 20 2023
Sangsi berat dan dampak yang bakal dirasakan Indonesia akibat pembatalan tuan rumah Piala Dunia U 20 2023

ESNBanten--Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak agar tidak mencampuradukkan olahraga dan politik, terkait ramainya penolakan Timnas Israel U 20 yang akan mengikuti Piala Dunia U 20 2023 di Indonesia.

Jokowi juga menyampaikan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U 20 2013 melalui proses bidding dan seleksi panjang.

Jokowi menjamin keikutsertaan Israel tersebut tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina, karena dukungan Indonesia kepada Palestina selalu kokoh dan kuat.

Mengenai kepersertaan Israel, Jokowi menyebutkan, saat Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah, belum diketahui siapa yang akan menjadi tim peserta karena masih dalam proses prakualifikasi.

Baca Juga: 5 Kecamatan di Pandeglang dengan Jumlah Penduduk Perempuan Terbanyak Ternyata Tinggal di Gunung

Adapun kepastian Timnas Israel lolos seleksi Piala Dunia U 20 2013 baru diketahui pada Juli 2022.

Mencampuradukkan keduanya dengan tetap menolak Israel, dikhawatirkan dapat mengancam kelangsungan sepak bola nasional, bahkan munculnya sanksi FIFA.

Posisi Indonesia saat ini terancam tak menjadi tuan rumah turnamen sepak bola Piala Dunia U 20 2023, mendapat perhatian luas.

Tak hanya pelaku dan pemerhati sepak bola di dalam negeri, namun juga pemerhati olahraga internasional.

Hal tersebut buntut setelah FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia, membatalkan drawing atau undian Piala Dunia U 20 2023 yang awalnya direncanakan di Bali pada 31 Maret mendatang.

Baca Juga: Incaran Pertama Thomas Tuchel di Bayern Munchen, Gelandang Berusia 24 Tahun

Presiden Jokowi menegaskan, pada prinsipnya Indonesia selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two-state solution negara Israel dan negara Palestina Merdeka.

"Ini sesuai dengan konstitusi, menolak penjajahan dalam bentuk apa pun dan ini selalu kita sampaikan dalam forum-forum bilateral, forum multilateral, maupun forum internasional lainnya," ujarnya dalam pernyataan pers di Istana Merdeka, Jakarta, yang dirilis Sekretariat Presiden RI, Selasa (28/3/2023) petang.

Menurutnya, pada proses akhir ada tiga kandidat negara yaitu Brasil, Indonesia, dan Peru.

Halaman:

Editor: Kamim Rohener

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X