Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi di Liga 1 Tuai Polemik, Perlakuan Diskriminasi Meski Sudah WNI

ESNBanten--Wacana pembatasan pemain naturalisasi di tiap klub Liga 1 muncul digulirkan PSSI, meski belakangan ada bantahan.

Tak ayal, wacana pembatasan pemain naturalisasi ini menuai konflik dan protes dari pemain yang sudah dinaturalisasi tersebut.

Sejumlah pemain hasil naturalisasi juga menilai kebijakan ini diskriminatif, dan bertolak belakang dengan kebijakan diperbolehkannya penambahan pemain asing bagi klub yang berlaga di Liga 1.

Marc Klok dan Stefano Lilipaly dua diantara sejumlah pemain naturalisasi, angkat bicara terkait rencana regulasi baru Liga 1 dengan opsi pembatasan pemain naturalisasi.

Baca Juga: Adrian Segecic, Messi Australia, Dan Penentuan Kontra Qatar di Piala Asia U20

"Kalo main untuk timnas, kita dianggap orang Indonesia. Saat main di liga, kita orang 'naturalisasi'," komentar Lilipaly di Instagram 6 Maret 2023.

Stefano Lilipaly merupakan gelandang kelahiran Belanda yang memenangi 27 caps untuk timnas Indonesia.

"Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama," tegas Klok di Twitter, 6 /3/2023).

PSSI era Erick Thohir mengenalkan rencana regulasi Liga 1 musim depan (dengan nama baru Liga Indonesia), dengan pembatasan pemain naturalisasi menjadi sorotan.

Baca Juga: Bus Pariwisata Rombongan Peziarah Asal Pandeglang Kecelakaan di Guci Tegal, Tabrak 2 Mobil 6 Korban Luka

Dalam aturan baru tersebut, tiap klub Liga 1 tak bisa mendaftarkan lebih dari dua pemain naturalisasi.

Namun Erick Thohir membantah ada perlakuan diskriminasi terhadap pemain naturalisasi tersebut.

Erick Thohir menyebut wacana itu muncul ke permukaan dalam Sarasehan Sepak Bola Nasional.