Kembali ke Serang pada tahun 1964, Ia bertemu dengan seorang gadis pujaan hati bernama Sutarsih, putri seorang manteri bank yang saat itu menjadi kembang desa di kampung halamannya di bilangan Pegantungan, Serang, tak jauh dari masjid At Tsauroh.
Tak lama saling kenal, tahun itu juga kemudian mereka menikah.
Baca Juga: Makanan Ini yang Bisa Bikin Sering Kentut
“Waktu itu gak sengaja melihat seorang gadis yang begitu menarik. Tak lama saling kenal, langsung Saya datangi kedua orang tuanya” ungkap Uci, panggilan akrabnya, kepada ESNBanten.com.
“ Orangnya sangat pendiam dan pemalu. Bahkan hingga puluhan tahun hidup bersama tak pernah ada hal yang membuatnya marah sekalipun” sambung Uci mengenang almarhum isterinya.
Atas pernikahannya itu, Uci dikaruniai empat orang putra dan lima putri yang saat ini telah berkeluarga.
Sejak menikah, Uci tetap berada di Serang hingga di usia senjanya kini. Meski begitu, saat ini ia terus berkarya dan berpameran setiap tahun, terutama pada hari besar memperingati kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga: Kentut Wanita Lebih Bau dari Pria, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Ini sesuai cita-citanya sejak kecil yang akan tetap menjadi seniman lukis hingga selamanya.
Atas keteguhannya itu, Uci bahkan pernah menolak tawaran kerja di Bank BRI dan Krakatau Steel yang saat itu sangat bergengsi bagi warga Serang dan sekitarnya.
”Saat muda dulu, Saya pernah ditawari kerja di BRI dan Krakatau Steel. Tapi Saya tetap pada pendirian ingin menjadi seniman lukis sampai tua” ungkapnya.
Hal itu dibuktikannya dengan masih terus melukis yang karyanya tetap diminati dan sebagian masih menghiasi dinding rumahnya yang saat ini hanya ditemani putra bungsunya sejak sepeninggalan isteri tercintanya.
Dalam hal berkarya dan pameran, Uci pernah berpameran di beberapa tempat di Jakarta, misalnya di Pasar Seni Ancol, Galeri Nasional dan Taman Mini Indonesia Indah, juga Pameran tunggal di Pulorida, Merak, Banten.
Baca Juga: Sering Minum Kopi Bikin Cepat Tua dan Jerawatan, Hoaks Bukan? Ini Penjelasannya
Soal berorganisasi, Ia pernah berkecimpung di PersatuanSeniman Banten (PSB), Ikatan Seni dan Budaya Banten (ISBB) dan menjadi ketua Dewan Kesenian Banten (DKB).
Artikel Terkait
Jajang Aklik, Bersiap Menata Agro Wisata Kelompok Tani Sekitar Landmark Pandeglang
Rudi Daud Suwandi : Membuat Mesin Hebel CLC Sendiri, Menyiapkan Pensiun
Tubagus Iwan Ridwan: Bakat Menulisnya Justru Ditemukan Seorang Prajurit
H. Agus Sandjadirdja : Wartawan Harus Gali Nilai Berita dan Terus Belajar
Profil Imran Nahumarury, Pelatih yang Tinggalkan PSIS Semarang
Rahasia Sukses Pengusaha Palang Pintu di Indonesia, Membangun Pabrik di Desa, Karyawan Harus Dibuat Enjoy