• Jumat, 29 September 2023

Mas Sanoesi Didjaja, Pelukis Banten yang Terus Berkarya Hingga Hari Tua

- Jumat, 23 Desember 2022 | 21:06 WIB
Mas Sanoesi Didjaja Mas Uci berfoto dengan latar sebuah karya lukis bertema Baduy. Di usia 82 tahun ia tetap melukis, seperti keinginannya sejak remaja. Ia salah satu pelukis Banten yang terus eksis berkarya dan berpameran (foto@Nurhaipin/ESNBanten)
Mas Sanoesi Didjaja Mas Uci berfoto dengan latar sebuah karya lukis bertema Baduy. Di usia 82 tahun ia tetap melukis, seperti keinginannya sejak remaja. Ia salah satu pelukis Banten yang terus eksis berkarya dan berpameran (foto@Nurhaipin/ESNBanten)

ESNBantenMas Sanoesi Didjaja, yang akrab dipanggil Mas Uci, (82 tahun), adalah seorang pelukis gaek yang berasal dari Serang, Banten.

Di usianya yang sudah masuk senja, Mas Uci masih mampu berkarya. Ia kelahiran Serang, Banten, 20 April 1940.

Mas Sanoesi, memulai berkarya saat usianya masih remaja, sekitar tahun 1951. Bahkan Ia telah mendirikan sanggar seni lukis bernama Sorosowan Art pada tahun 1958.

Nama itu sebelumnya bernama Surosowan, namun oleh salah sorang peneliti sejarah Banten saat itu diusulkan menjadi Sorosowan.

Baca Juga: Masuk Tahun 2023, Empat Pekerjaan Ini Masih Tren

Di usia mudanya, sekitar tahun 1955 pernah mengadu nasib ke Jakarta, tepatnya sekitar Pasar Senen.

Di sana Ia menjalani hidup yang saat itu cukup keras. Rupanya, jiwa seninya yang halus terus bergejolak atas kondisi tersebut.

Tak selang lama Ia mencoba memasuki Sumatera pada tahun1957, kemudian kembali ke Jakarta hingga tahun 1959.

Jiwa petualangnya menuntunnya berkeliling ke beberapa tempat di Indonesia sambil berkarya.

Petualangannya bahkan hingga masuk ke negeri Singapura. Di sana beberapa karya lukisannya sempat terjual dan menjadi koleksi warga negara tersebut.

Baca Juga: Liverpool Tersungkur di Piala Liga Inggris Gegara Banyak Lakukan Kesalahan Ini

Petualangan mengelilingi negeri ini dilakukannya sejak 1960 hingga 1964 sebelum akhirnya kembali ke Serang melalui Tanjung Pinang, Tanjung Uban, Riau.

Selama bertualangnya itu, Mas Uci terus berkarya dan menjualnya untuk keperluan biaya perjalanannya.

Di Tanjung Pinang sebelum kembali ke Serang, sempat berpameran bersama pelukis asal Bali.

Halaman:

Editor: Kamim Rohener

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Baden Powell, dan Kenangan Pramuka Saat Sekolah

Selasa, 22 Februari 2022 | 14:18 WIB

Peternak Madu Ketiban Cuan di Tengah Pandemi Corona

Senin, 13 Desember 2021 | 06:00 WIB
X