ESNBanten- Sebungkus nasi masakan khas Sunda berisi ikan pindang dan tumis toge, hampir ludes dilahap Opik Hidayat saat makan siangnya, dengan tetap tak beranjak meninggalkan lokasi dagangannya.
Disekelilingnya terpajang bendera merah putih beragam ukuran dan umbul-umbul.
Di sepanjang jalur perkantoran ini setidaknya terdapat 6 pedagang bendera merah putih.
“Alhamdulillah, masih bisa makan nikmat pa. Di sini beli makannya terbilang murah. Sekali makan saya cukup Rp6 sampai Rp8 ribu saja,” ujar Opik, pedagang bendera asal Garut Jawa Barat yang mangkal di Jembatan Cikupa Ciekek Karaton, Pandeglang Banten, Senin, 1 Agustus 2022.
Baca Juga: Jika Timnas Indonesia Jadi Lawan Curacao, Elkan Baggott Cs, Wajib Waspadai Pemain Ini
Bagi Opik dan pedagang bendera lainnya, meski peringatan Hari Kemerdekaan RI masih setengah bulan lagi, namun, memasuki awal bulan Agustus ini berarti juga harapan meraih rejeki usai melandainya pandemi.
“Hari ini sudah laku 4 lembar bendera ukuran kecil. Kalau sebelumnya kebanyakan yang membeli umbul- umbul dan bendera rumbai untuk hiasan kantor,” terang Opik sambil mengemas bungkus nasi makan siangnya .
Opik Hidayat, pedagang 23 tahun asal Desa Pasawan Kecamatan Leles Kabupaten Garut Jawa Barat ini, suara bising dan asap kendaraan bermotor yang lalu lalang di depannya sudah dianggap biasa.
Menurutnya, yang membuatnya sedikit resah justru uang bekal yang dibawanyanyalah yang kian menipis.
Baca Juga: Salju KW 1 Turun di Kebun Raya Bogor, Kok Bisa?
“Kemarin sudah ada pegawai kantoran yang pesan umbul umbul dan bendera rumbai ukuran 8 dan pesan cukup banyak. Saya sudah senang dan mengucap syukur. Tapi besoknya dikabari batal karena kantornya sudah membeli. Saya bilang ya nggak apa-apa kalau sudah begitu mau gemana lagi, mungkin itu belum rejeki saya, ya tetap pasrah dan sabar saja,” ujarnya.
“ Alhamdulillah, ternyata sore harinya jadi membeli sesuai pesanan, meski sebelumnya sudah dibatalkan,” imbuhnya.
Opik melanjutkan jika pada tahun ini optimis akan lebih baik dibanding tahun lalu karena pandemi covid sudah turun.
“Mudah-mudahan tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Kalau tahun lalu saya masih bisa membawa pulang ke kampung sekitar Rp 1 juta. Jualan di sini sampai tanggal 16 Agustus saja,” katanya.
Artikel Terkait
Jalan Panjang Abie Wijaya, Alumni SD Nagata shogakkou Jepang Menuju Ponpes Gontor
Pantang Meminta-minta Meski Tubuh Mulai Renta
Perjuangan Felix, Bocah Yatim Penjual Kripik dan Bastus dengan Jalan Kaki Belasan Kilometer
Dengan Nyiru Abah Maman Yakin jika Rezeki Tak Pernah Keliru
Serunya Berburu Belut Sawah Sepulang Sekolah
Mulai Tanggal Berapa Bendera Merah Putih Wajib Dipasang? Begini Aturannya