ESNbanten - Pandemi virus corona memberikan dampak yang luas bagi segala hal. Terutama pada sektor usaha yang ikut terpukul oleh virus asal Wuhan, China itu.
Banyak usaha yang terpaksa gulung tikar karena tak bisa bertahan di tengah hantaman virus corona.
Adapula usaha ketiban untung ditengah Pandemi, salah satunya pembudidaya madu trigona yang di ternaknya. Bahkan madu menjadi primadona selama pandemi, begitu pula penjualannya naik begitu tajam.
Baca Juga: Piala AFF 2020 Indonesia vs Laos: Menang Telak 5-1, Garuda Gusur Malaysia dari Puncak Klasemen
Madu yang dihasilkan oleh lebah trigona merupakan bahan utama suplemen kesehatan yang banyak dikonsumsi masyarakat, seperti propolis dan bee polen. Kedua bahan tersebut, sudah banyak orang mengetahui dan merasakan manfaatnya.
Bantentribun berkesempatan mengunjungi pembudidaya madu trigona tersebut. Ia adalah Andi Rohendi warga Kampung Kadu Maung, Desa Babakanlor, Kecamatan Cikedal, Pandeglang Banten.
Ketika sampai di rumahnya, ratus kotak tersusun rapih di halaman rumahnya. Kotak yang terbuat dari kayu itu sebagai tempat trigona berkembang biak dan menghasilkan madu.
Baca Juga: Lyodra Ginting dan Anneth Dellicia Raih Penghargaan Di Ajang MAMA 2021
Ada juga potongan bambu yang isi oleh lembah yang tak menyengat itu. Disampingnya, bunga-bunga yang sengaja di taman Andi terlihat banyak dihinggapi trigona.
Dulunya lembah ini berkembang biak di rumah-rumah warga di perkampungan terutama rumah yang terbuat dari bambu. Namun setelah banyak pembudidaya dan rumah warga yang beralih ke permanen hewan ini jarang sekali ditemukan.
Sebutan lain pada hewan ini ialah Klanceng. Dalam bahasa Sunda juga dikenal sebagai madu Teuweul. Berbeda dengan madu lain yang dihasilkan oleh lebah pada umumnya, madu trigona dihasilkan oleh lebah Trigona. Lebah trigona mempunyai badan yang lebih kecil dibandingkan lebah lainnya.
Baca Juga: Putra Kelima Sule Lahir dengan Selamat
Andi tak menyangka jika si manis yang ia budidaya banyak di buru pembeli sejak pandemi tersebar ke beberapa daerah di Indonesia. Bahkan penjualan tiap bulannya mencapai Rp 5 juta tiap belum.
"Kalau orang lain jual masker, Alhamdulillah saya rame jual madu," ungkap Andi, Senin 13 Desember 2021.
Selama ini Andi memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk memasarkan madu hasilnya budidayanya. Setelah banyaknya pembeli, ratusan kotak teweul yang milikinya tak mampu memenuhi kebutuhan pesanan dari berbagai daerah. ia terpaksa harus mencari madu ke sesama pembudidaya.
Artikel Terkait
Jelang Natal dan Tahun Baru 2022 Cek Syarat Penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang dan Gilimanuk Disini
Penumpang Penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang Gilimanuk Terancam Tak Dilayani Jika Tak Lakukan Hal ini
Perjalanan Karir Profil Singkat Rhoma Irama Si Raja Dangdut dan Kesatria Bergitar
Profil dan Potret Cantik Isabelle Haak: Spiker Cantik Milik Vakifbank, Rekor Spike dan Block Terbanyak
Profil Saliha Sahin, Atlet Bola Voli Turki, Cantiknya Saingi Hande Baladin, Lengkap dengan IG
Trailer Ikatan Cinta Minggu 12 Desember 2021, Andin Bahagia, Rendy Beri Pertanyaan Menohok
Bukan Ben Joshua, Artis BJ yang Ditangkap Terkait Kasus Narkoba Ternyata Ini
Putra Kelima Sule Lahir dengan Selamat
Lyodra Ginting dan Anneth Dellicia Raih Penghargaan Di Ajang MAMA 2021
Piala AFF 2020 Indonesia vs Laos: Menang Telak 5-1, Garuda Gusur Malaysia dari Puncak Klasemen