Salat Sunah Witir dan Tatacara Melaksanakannya

Esnbanten - Salat sunnah witir adalah salah satu shalat sunnah sangat dianjurkan dalam Islam. Secara umum, shalat sunnah witir tidak mempunyai hitungan jumlah rakaat secara khusus.

Artinya, orang yang hendak melaksanakannya tidak dituntut melakukannya dalam rakaat tertentu. 

ia boleh melakukan sesuai keinginannya asalkan berjumlah ganjil, sebagaimana namanya, witir atau ganjil. Ia boleh melakukan satu rakaat, tiga rakaat, atau lima rakaat dan seterusnya.

Baca Juga: Alami Kecelakaan di Guci Tegal, Bus Pariwisata Rombongan Peziarah Asal Pandeglang Dipulangkan

Dikutip dari NU Online yang di tulis oleh Ustadz Sunnatullah, pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Kokop Bangkalan Jawa Timur berikut tata cara salat witir.

Sebagaimana ketentuan shalat sunnah pada umumnya, shalat witir juga mempunyai syarat dan rukun yang harus dipenuhi.

Yaitu dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, membaca al-Fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, dan lainnya. 

Baca Juga: Segera Bertanding, Live Uzbekistan U20 vs Indonesia U20, Roby dan Kakang Jadi Starter

Hanya saja, dalam praktik pelaksanaannya, shalat witir bisa dilakukan dengan dua cara apabila jumlah rakaat yang dilakukan melebihi dari satu rakaat.

Dua cara tersebut adalah Boleh menyambung (washal), yaitu menggabungkan rakaat terakhir dengan rakaat sebelumnya.

Contoh: melakukan shalat witir sebelas rakaat dengan satu kali takbiratul ihram dan satu salam.

Baca Juga: Segera Bertanding, Live Uzbekistan U20 vs Indonesia U20, Roby dan Kakang Jadi Starter

Boleh dilakukan secara terpisah (fashal), yaitu memisah rakaat sebelumnya dengan rakaat sesudahnya.

Contoh: melakukan shalat witir 10 rakaat dengan satu salam lalu ditambah satu rakaat dengan satu salam, atau bisa juga dilakukan dengan satu salam pada tiap dua rakaat. 

Adapun niat shalat witir, yaitu: