ESNBANTEN--- Kata sebagian orang, memiliki teman itu tidaklah mudah. Namun bagi sebagian lagi, mereka berkata, “Oh mudah saja.” Tentulah setiap kita akan berbeda-beda.
Bagaimana sih cara punya teman? Lalu, teman baik itu seperti apa? Pertanyaan seperti itu mungkin saja timbul dalam pikiran dan hati kita.
Nah, sebelum kita bertanya pada orang lain, tanya dulu diri kita sendiri? Sudah baikkah saya? Bagaimanakah saya memperlakukan orang lain?
Baca Juga: Mengenal Karakter Anak Sesuai Zamannya Dengan Menjadi Orang Tua Yang Asyik
Perlu pula di catat, bahwa kita adalah manusia biasa, tempatnya salah dan khilatf. Tentunya punya banyak kekurangan. Jadi bagaimana penafsiran teman yang baik seperti apa, tentu ada banyak persepsi. Misalnya, teman yang baik adalah teman yang dapat di percaya dan pandai menjaga rahasia. Atau juga teman yang baik adalah teman yang senantiasa ada pada saat senang maupun susah.
Namun, sejatinya teman yang baik adalah teman yang selalu mengingatkan kita akan kebaikan dan mendekatkan diri pada Tuhan kita, Allah SWT.
Beberapa hal yang dapat menjadi catatan kita dalam berteman, yaitu:
- Teman yang memiliki ilmu, maksudnya adalah teman yang memiliki pengetahuan atau setidaknya mau sama-sama belajar untuk mencari ilmu. Hingga dapat membuat kita memutuskan melakukan hal-hal yang benar menurut agama, bukan pada kesesatan. Imam Ghozali pernah berkata, “Janganlah kamu berteman dengan orang bodoh, karena akan celaka engkau dan celaka pula ia.”
- Teman yang memiliki adab, akhlak yang lebih baik, artinya teman yang berakhlak baik adalah teman yang mampu mengendalikan amarah dan hawa nafsunya hingga ia mampu menjaga kehormatan dirinya dan orang-orang disekitarnya.
- Teman yang sholeh/ sholehah, yaitu teman yang mengajak pada kebaikan dan menjauhi kemaksiatan. Dalam Al qur’an Allah SWT berfirman, “Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dalam mengingat Kami, serta menuruti keinginan dan perilakunya melewati batas.” (Q.S. Al Kahfi ayat 28)
- Teman yang zuhud, artinya teman yang selalu berupa mengalihkan kesenangan duniawi. Teman yang demikian akan membuat kita banyak bersyukur.
- Bertemanlah dengan teman yang jujur, karena dengan kejujuran ia akan menjadi orang yang akan mengungkapkan kebenaran dan tidak munafik. Ia akan melihat dengan kacamata kebaikan dan apa adanya.
Sudahkah kamu memiliki teman yang seperti itu? Ingat, tidak ada manusia yang 100% baik, namun tetaplah berupaya. Allah SWT sang maha adil yang akan menilainya.
Hubban iimaanan yaitu teman yang tulus mengasihi, menyayangi karena Allah, saling menasehati, tolong menolong, menutup aib sahabatnya bahkan saling mengirim hadiah dalam kebaikan, saling mendoakan walau mungkin tidak bersua atau berjauhan. Masya Allah Tabarakallah.
Baca Juga: Kiat Sederhana Membantu dan Memotivasi Anak Dengan Nyaman
Imam Syafii berkata, “Jika engkau memiliki teman yang selalu membawamu dalam ketaatan kepada Allah maka peganglah ia erat-erat, jangan dilepaskan. Karena mencari teman baik tidaklah mudah, namun melepaskannya jauh lebih mudah.”***
Artikel Terkait
Hindari Jadi Orang Tua Toxic, Apa Saja Ciri-cirinya? Salah Satunya Suka Beberkan Pengorbanannya Untuk Anak
Orangtua Toxic, Hal yang Patut Dihindari
5 Ciri Pasangan Suami Istri Toxic, Bagai Bom Waktu yang Harus Dihindari
Hati-hati dengan Tetangga Toxic, Ini Tips Cara menghadapinya
Tips Menghadapi Rekan Kerja Toxic