ESNBanten--Jepang jelas menjadi surganya para pecinta teh! Mulai dari teh hijau, teh hitam, hingga berbagai minuman unik yang menggoda.
Lahirnya upacara minum teh Jepang, Sado, yang dianggap sebagai puncak keeleganan di masanya, jadi salah satu tanda teh begitu melekat bagi masyarakat Jepang.
Namun, bagaimana jika kini Jepang menciptakan teh dari kotoran ulat bulu, apa berani mencoba?
Peneliti Jepang di Universitas Kyoto bereksperimen mengolah teh jenis baru yang dinamakan Chu hi cha.
Baca Juga: Hasil akhir Persik Kediri vs Madura United, Laskar Sape Kerrab Dibungkam Macan Putih
Varian minuman teh ini merupakan kotoran ulat yang memakan dedaunan berbagai tanaman.
Peneliti bernama Tsuyoshi Maruoka itu, mendapat ide teh ulat selama studi pascasarjana di Fakultas Pertanian Universitas Kyoto seraya meneliti hubungan misterius antara serangga dan tumbuhan.
Suatu hari seorang senior membawa 50 larva ngengat gipsi ke lab dan memberitahu Maruoka bahwa itu adalah souvenir.
Melansir celebrities.id, Maruoka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan larva tersebut pada awalnya, tapi akhirnya dia memutuskan setidaknya menjaga mereka tetap hidup, sampai dia bisa memutuskan.
Artikel Terkait
Kebiasaan Bayi Mengisap Jari, Perlu Diganti Empeng, Stop atau Biarkan Saja?
Menikmati Makanan Khas Aceh di Pandeglang? Nikmati Mie Aceh Nangroe, Kuliner Jalur Wisata Kota Santri
Mengenal Paczki, Donat Polandia, Lengkap Dengan Resep dan Cara Membuat
Pembuat Dodol Cina atau Kue Keranjang yang Legendaris di Kota Serang Banten
Ponsel Hilang atau Dicuri? Jangan Panik, Hidup atau Nyala Bisa Dilacak dengan Cara ini
Mengenal Pelmeni, Pangsit Rusia: Resep, Cara Membuat dan Cara Menyajikan