ESNBanten--Kue Keranjang, atau dodol cina alias kue Tutun, memang diidentikkan dengan Imlek.
Perayaan tahun baru Imlek di Kota Serang dan sekitarnya, warga Tionghoa banyak yang membeli kue Tutun atau kue Keranjang untuk dibagikan kepada kerabat, sahabat bahkan para langganan.
Maklum kebanyakan dari mereka adalah pedagang dan pemilik toko di seputaran Pasar Lama dan Pasar Royal yang legendaris.
Ya, tradisi Imlek bukan hanya identik dengan gantungan kemilau lampion, tapi juga tradisi pembuatan dan pembagian kue yang disebut kue Tutun atau dodol cina yang menjadi hidangan khusus perayaan ini.
Baca Juga: Indonesia Masters 2023, Turnamen Setelah India Open, Kunlavut Vitidsarn Hadapi Pria Denmark Lagi
Karena kue Tutun atau Dodol Cina, bisa dikatakan telah menjadi jembatan peradaban dan tradisi leluhur mereka.
Namun, membuat kue Tutun ternyata tidak sembarang. Pembuatnya harus melakukan ritual mensucikan diri lahir dan batin.
Menurut Iwan Kho atau lebih dikenal Iwan Subakti, negeri asal kue Tutun adalah sebuah negeri yang mempunyai empat musim.
Dikisahkan, untuk menghadapi musim dingin yang hebat, mereka mempersiapkan diri dengan membuat stok bahan pangan yang khusus dapat bertahan lama.
Artikel Terkait
Manfaat Besar Mendengarkan Ngaji bagi Bayi
2023 Masuk Tahun Kelinci Air, Ini yang Akan Terjadi Menurut Pakar Feng Shui
Menikmati Makanan Khas Aceh di Pandeglang? Nikmati Mie Aceh Nangroe, Kuliner Jalur Wisata Kota Santri
Tutun, Sejarah Panjang Kue Imlek di Banten
Mengenal Paczki, Donat Polandia, Lengkap Dengan Resep dan Cara Membuat