ESNBanten--Terjebak dengan kerumunan bisa membahayakan keselamatan jiwa. Mengikuti arus atau pun melawan arus kerumunan, sama bahayanya.
Lalu apa yang harus dilakukan agar selamat? Ini tipsnya dalam menghadapi kerumunan yang dianjurkan dokter spesialis jantung.
Belajar dari tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan atau pun tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan korban, semua orang pada saat itu berupaya untuk bisa menyelamatkan diri.
Dari tragedi horor itu, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Vito Damay mengatakan, agar selamat, saat berdesakan sebaiknya tidak mengikuti, ataupun melawan arus.
Baca Juga: Keputusan Gerard Pique Jelang Piala Dunia, Kejutkan Dunia Sepakbola
Arus seperti adanya kerusuhan atau suasana tak aman seperti tragedi Itaewon dan Kanjuruhan.
"Orang pasti akan memperhatikan ketika kita melawan arus, dan kita lakukan itu berbahaya, kita nggak tahu orang di belakang kita. Namun kalau melawan arus akan bilang balik arah, namun suara itu mungkin tidak terdengar ke semua tempat, dan akhirnya akan ada gerombolan baru bergerak ke arah sebaliknya," ujar Dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP., M.Kes, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah kepada media.
Vito menerangkan adanya tindakan preventif bagi siapapun untuk menyelamatkan diri. Apabila sudah cukup aman, bisa mencari jalan keluar.
Kemudian, tidak disarankan untuk mengikuti arus ramai-ramai yang memicu kekacauan. Sebab melawan arus atau ikut arus, memungkinkan seseorang terinjak-injak.
Baca Juga: Penyebab Afrika Tidak Punya Nuklir Meski Uranium Banyak Berasal dari Benua Ini
"Tindakan preventif yang lebih penting adalah kalau sudah melihat orang bergerombol ramai-ramai, kita enggak perlu ikuti. Untuk menyelamatkan diri kita jangan sampai ikut ke arus dan berteduh sebentar, cari tempat yang bisa duduk atau berhenti tunggu situasi aman lalu pergi keluar," jelas dr Vito.
Menurut Pakar Kerumunan Keith, situasi terinjak-injak, memungkinkan seseorang sulit bernapas.
Hanya butuh waktu 30 detik, orang tersebut bisa hilang kesadaran dan juga bisa menyebabkan lemas.
Inilah yang umumnya menjadi penyebab kematian, jatuhnya korban jiwa di situasi kerumunan manusia.
Artikel Terkait
Kenapa Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat? Ini Penjelasan Ilmiahnya
TikTok Larang Live Streaming bagi Pengguna Usia Dibawah 18 Tahun Mulai Bulan Depan, Ini Alasannya
Bodur, Kampung Kecil yang Terkepung KEK Tanjung Lesung
Stres Ditanya Soal Pacar? Jangan Galau, Sekarang Ada Jasa Sewa Pacar, Segini Tarifnya
Arti Layangan Putus Dimata Anak-anak