• Minggu, 24 September 2023

21,5 Persen Balita di Indonesia Alami Stunting, Pandeglang Pegang Rekor Provinsi Banten

- Senin, 18 September 2023 | 12:58 WIB
21,5 Persen Balita di Indonesia Alami Stunting, Pandeglang Pegang Rekor Provinsi Banten (foto@ilustrasi)
21,5 Persen Balita di Indonesia Alami Stunting, Pandeglang Pegang Rekor Provinsi Banten (foto@ilustrasi)

ESNBanten--Sejauh ini, stunting masih jadi topik yang sering dibicarakan oleh masyarakat. Apa itu stunting?

Di Indonesia sendiri, ditemukan jika kasus stunting masih cukup tinggi.

Angka stunting tertinggi di Provinsi Banten, dipegang Kabupaten Pandeglang.
Meski daerah ini sudah menurun 8,4 poin dari hasil SSGI pada tahun sebelumnya yang sebesar 37,8% dari hasil SSGI pada tahun sebelumnya yang sebesar 37,8%.

Nyatanya Pandeglang merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Banten pada SSGI 2022, yakni mencapai 29,4%.
Namun, angka tersebut menurun 8,4 poin

Mengutip dari laman dinkes.baliprov.go.id, stunting adalah kondisi di mana anak memiliki panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) yang kurang dari batas minimal standar WHO-MGRS tahun 2006.

Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Timnas Indonesia U-24 vs Kirgistan di Asian Games 2023, Indra Sjafri Boyong Pemain Minim

Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia masih mencapai 21,6% pada 2022, dimana angka ini masih berada di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan prevalensi stunting di bawah 20%.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi dengan Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Indonesia untuk melakukan intervensi pencegahan stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan target penurunan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024

Mengapa Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak Penting?

Hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia masih mencapai 21,6% pada 2022.

Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) anak adalah waktu paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.

Baca Juga: Ketoprak dan Gado-gado Ceu Yuyun Pandeglang, Sensasi Rasa dari Resep Ulekan 27 Tahun yang Wajib Dicoba

Masa 1000 HPK terdiri atas 270 hari selama kehamilan ibu dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak.

Pola makan gizi seimbang menjadi kunci dan harus diterapkan mulai dari masa kehamilan, dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Halaman:

Editor: Kamim Rohener

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X